ANALISA PENDAUHULUAN : REAKSI DENGAN ASAM SULFAT ( H2SO4 )

Struktur senyawa Asam Sulfat
Struktur senyawa Asam Sulfat

Dalam dua post sebelumnya kita membahas pengujian yang berhubungan dengan api, maka kali ini kita akan membahas tentang penentuan zat dari gas yang timbul akibat reaksi sampel dengan larutan Asam Sulfat ( H2SO4 ) yang merupakan poin ke empat dari Rangkaian Uji / Analisa Pendahuluan.

Pada pengujian ini sampel diraksikan dengan H2SO4 encer dan H2SO4 pekat sehingga akan timbul uap yang khas. Uap ini lah yang dideteksi sehingga kita dapat mengetahui kandungan dari sampel.

Reaksi dengan H2SO4 (Asam Sulfat) encer

Sedikit sampel dicampur dengan 0,5 ml H2SO4 1 M, kemudian dipanaskan jika perlu. Gas/uap yang dihasilkan dari reaksi ini antara lain:

Gas tidak berwarna


SO2 (Sulfit)

Gas ini memiliki aroma merangsang yang khas. Cara mendeteksi keberadaan gas ini adalah dengan menggunakan kertas dikromat (kertas hisap yang telah ditetesi Kalium Dikromat/K2Cr2O7) yang ditambahkan H2SO4. Jika kertas dikromat berubah waran menjadi hijau, maka positif SO2 yang menandakan terdapat kandungan Sulfit pada sampel. Reaksi yang terjadi adalah:
Reaksi gas Sulfit  dengan kertas Dikromat
Reaksi gas Sulfit  dengan kertas Dikromat

H2S

Gas ini memiliki aroma yang menyengat seperti aroma telur busuk dan aroma gas buang manusia. Cara mendeteksinya adalah dengan menggunakan kertas Pb Asetat. Jika kertas Pb Asetat menjadi hitam menandakan positif H2>/sub>S, dan menanadakan keberadaan Sulfida dalam sampel. Reaksi yang terjadi adalah:
Reaksi gas Asam Sulfida dengan kertas Pb-Asetat
Reaksi gas Asam Sulfida dengan kertas Pb-Asetat

CO2

Cara mendeteksi gas ini adalah dengan menggunakan tetesan Ba(OH)2. Jika positif terdapat CO2 maka tetesan Ba(OH)2 menjadi keruh. Keberadaan gas CO2 mengindikasikan keberadaan Karbonat

HOAc (Asam asetat/CH3COOH)

Gas ini memiliki aroma khas seperti cuka. Untuk mendeteksi gas ini digunakan kertas lakmus biru, jika kertas lakmus biru menjadi merah maka positif terdapat gas HOAc. Keberadaan gas iini mengindikasikan keberadaan asetat

Gas Berwarna


NO2

Gas ini berwarna coklat dan berbau merangsang. Keberadaan gas ini mengindikasikan keberadaan Nitrat.

Br2

Gas ini berwarna coklat dan berbau merangsang. Untuk mendeteksinya digunakan kertas KI + kanji, jika positif kertas akan berubah warna menjadi biru.

Cl2

Gas ini berwarna kuning hijau dan berbau merangsang. Untuk mendeteksinya digunakan kertas KI + kanji, jika positif kertas akan berubah warna menjadi biru.

Reaksi dengan H2SO4 (Asam Sulfat) pekat

Pada reaksi ini asam lemah akan terdesak keluar akibat dari sifat H2SO4 yang merupakan asam kuat. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Reaksi pelepasan Asam lemah akibat penambahan Asam Sulfat pekat
Reaksi pelepasan Asam lemah akibat penambahan Asam Sulfat pekat
Sedikit sampel dicampur dengan 0,5 ml H2SO4 pekat, dipanaskan bila perlu.

Gas tidak berwarna


HCl

Gas ini memiliki aroma yang merangsang. Untuk mendeteksi gas ini adalah dengan menggunakan batang pengaduk yang telah dicelupkan kedalam larutan NH4OH. Jika positif akan muncul uap puutih NH4Cl. Keberadaan gas ini mengindikasikan kandingan Klorida dalam sampel.

CO2

Cara mendeteksi gas ini adalah dengan menggunakan tetesan Ba(OH)2. Jika positif terdapat CO2 maka tetesan Ba(OH)22 mengindikasikan keberadaan Karbonat/div>

H2S

Gas ini memiliki aroma yang menyengat seperti aroma telur busuk dan aroma gas buang manusia. Cara mendeteksinya adalah dengan menggunakan kertas Pb Asetat. Jika kertas Pb Asetat menjadi hitam menandakan positif H2S, dan menanadakan keberadaan Sulfida dan Polisulfida dalam sampel.

HOAc (Asam asetat/CH3COOH)

Gas ini memiliki aroma khas seperti cuka. Untuk mendeteksi gas ini digunakan kertas lakmus biru, jika kertas lakmus biru menjadi merah maka positif terdapat gas HOAc. Keberadaan gas iini mengindikasikan keberadaan asetat

HF

Gas ini memiliki bau merangsang jika dipanaskan. Dalam keadaan dingin akan terlihat seperti berminyak.

Gas Berwarna

HBr, Br2

Gas ini berwarna coklat dan berbau merangsang. Untuk mendeteksinya digunakan kertas KI + kanji, jika positif kertas akan berubah warna menjadi biru. Keberadaan gas ini mengindikasikan kandungan garam Bromida pada sampel.

NO2

Gas ini berwarna coklat dan berbau merangsang. Keberadaan gas ini mengindikasikan keberadaan Nitrat. Keberadaan gas ini mengindikasikan kandungan garam Nitrat dalam sampel.

Cl2

Gas ini berwarna kuning hijau dan berbau merangsang. Untuk mendeteksinya digunakan kertas KI + kanji, jika positif kertas akan berubah warna menjadi biru. Keberadaan gas ini mengindikasikan kandungan garaam Klorida disamping adanya zat pengoksidasi

ClO2

Gas ini berwarna kuning dan dapat meledak. Keberadaan gas ini mengindikasikan kandungan garam Klorat pada sampel.

I2

Gas ini berwarna ungu dan memiliki aroma merangsang.Untuk mendeteksi gas ini digunakan kertas kanji, jika kertas kanji menjadi biru maka positif gas I2. Keberadaan gas ini mengindikasikan kandungan garam Iodida.

Banyak sekali ya gas yang timbul akibat reaksi sampel dengan larutan Asam Sulfat. Pada post berikutnya kita masih akan bermain dengan reaksi sampel dengan larutan. Hanya saja larutan yyang digunakan bukanlah Asam Sulfat, Melainkan Natrium Hidoksida ( NaOH ) dan Kaliun Hidrogen Sulfat ( KHSO4 ). Stay Tune ya.. ^_^
Previous
Next Post »