ANALISA PENDAHULUAN : ANALISA BENTUK DAN RUPA ZAT

Macam-macam rupa zat kimia
Macam-macam rupa zat kimia

Pada post sebelumnya telah dijelaskan tentang analisa kualitatif atau yang biasa dikenal dengan Analisa Jenis Klasik beserta dengan tahapan-tahapan pengujiannya. Pada kesempatan kali ini saya akan kupas tuntas tentang tahapan pertama dalam Analisa Jenis Klasik yaitu Uji Pendahuluan.

Dalam uji pedahuluan ini terdapat beberapa metode pengujian yaitu:
  1. Analisa bentuk dan rupa zat
  2. Reaksi nyala
  3. Uji manik boraks
  4. Reaksi dengan H2SO4
  5. Reaksi dengan NaOH
  6. Reaksi dengan KHSO4

ANALISA BENTUK DAN RUPA ZAT

Pada tahapan ini kita hanya mengamati bentuk, warna, dan rupa zat secara visual saja. Hal ini bertindak sebagai hipotesis awal senyawa apa yang terkandung dalam zat tersebut

Warna


Beberapa ion-ion dalam larutan memberikan warna-warna tertentu, misal:
  • Hijau                     : Ni2+, Fe2+, Cr3+, Cu2+, Cr2O3, Hg2I2, K2MnO4
  • Biru                       : Co (III)biru ungu, CuSO4.5H2O
  • Merah                   : Pb2O2, HgO, HgI2, Sb2S3, CrO3, Cu2O, K3Fe(CN)4
  • Merah jambu       : Mn2+, Co2+
  • Kuning                  : Fe3+ (senyawa Cl-), CdS, As2S3, SnS2, PbI2, K4Fe(CN)6
  • Coklat                   : Fe3+ (senyawa OH-), PbO2, CdO, Fe2O3
  • Hitam                   : PbS, CuS, CuO, HgS, MnO2, FeS, NiS, C, Cu, Ni2O3
Harus diingat bahwa dari analisa warna saja tidak dapat dibuat kesimpulan yang pasti, misalnya suatu larutan yang berwarna kuning tidak selalu mengandung Fe3+ dan lain-lain. Analisa warna ini hanya memberikan kita gambaran senyawa yang terkandung didalamnya untuk selanjutnya menjadi fokus perhatian pada analisa selanjutnya.

Sifat higroskopik

Sifat higroskopik adalah sifat senyawa yang cepat sekali menyerap air dari udara. Sifat higroskopik ini biasanya dimiliki oleh senyawa yang berbentuk padatan. Sehingga bila senyawa yang memiliki sifat higroskopik dibiarkan diudara terbuka dalam waktu yang agak lama senyawa tersebut akan meleleh menjadi air. Contoh senyawa yang bersifat higroskopik adalah CaCl2, MgCl2, FeCl3, dan NaOH.

Aroma

Masing-masing senyawa memiliki aroma khas masing masing, sehingga dengan menganalisa bau atau aroma dari suatu senyawa yang tidak diketahui kita mendapatkan gambaran tentang kandungan dari senyawa tersebut. Aroma khas tersebut anttara lain:
  • Aroma NH3 (amoniak), aroma khas ini mirip seperti aroma pesing yang ditimbulkan dari air seni. Aroma khas NH3 ini megindikasikan keberadaan garam NH4+.
  • Aroma H2S, aroma khas ini mirip seperti aroma gas buang yang dikeluarkan oleh manusia ( K***ut). Aroma ini emngindikasikan keberadaan garam Sulfida.
  • Aroma cuka. Aroma ini mengindikasikan keberadaan garam asetat.
  • Aroma gas nitrous mengindikasikan keberadaan senyawa NO2.

Sifat asam dan basa

Seperti kita ketahui, bahwa zat kimia memiliki sifat asam dan basa. Dengan mengetahui keasaman dari senyawa yaang akan dianalisa akan embantu pada proses analisa selanjutnya.
Cara pengechekan sifat keasaman ini sederhana, yaitu menggunakan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
  • Jika senyawa itu bersifat asam, maka jika kita meletakkan kertas lakmus biru pada senyawa tersebut (larutan), maka kertas lakmus biru tersebut akan berubah warna menjadi merah. Dan jika kita meletakkan kertas lakmus merah pada senyawa tersebut, tidak akan terjadi perubahan warna.
  • >Jika senyawa itu bersifat basa, maka jika kita meletakkan kertas lakmus merah pada senyawa tersebut, maka kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Dan jika kita meletakkan kertas lakmus biru pada senyawa tersebut, tidak akan terjadi perubahan.

Untuk penjelasan poin selanjutnya akan dijelaskan pada post berikutnya ya. ^_^
Previous
Next Post »